Tjoet
Nyak Meutia atau lebih mudah dituliskan Cut
Mutia adalah seorang Pahlawan Nasional berparas cantik bak bidadari namun
keberaniannya bagaikan momok menakutkan bagi Belanda, Cut Mutia mempunyai jasa besar dalam sejarah Indonesia, sehingga tidak heran jika
wajahnya dipilih menjadi salah satu dari 12 Pahlawan Nasional yang menghiasi uang baru NKRI emisi 2016 dimana gambar Cut
Mutia akan dicetak pada pecahan Rp. 1.000 (seribu rupiah) yang telah resmi
dirilis secara bersamaan 11 uang NKRI desain baru oleh Presiden Joko Widodo
pada Senin, 19 Desember 2016. Sesuai Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2016 tentang
Penetapan Gambar Pahlawan Nasional sebagai gambar utama pada bagian depan
Rupiah kertas dan Rupiah logam NKRI, Bank Indonesia telah resmi menerbitkan
7 (tujuh) pecahan uang rupiah kertas dan 4 (empat)
pecahan uang rupiah logam.
Profil
Tjoet Nyak Meutia / Cut Mutia
Artikel Ditulis Oleh Jengkar Wasana
Sumber : Wikipedia
Mengenal
Lebih Dalam Siapakah Tjoet
Nyak Meutia / Cut Mutia
Tjoet
Nyak Meutia / Cut Mutia dilahirkan di Keureutoe, Pirak Aceh Utara 1870,
perjuangannya bermula ketika melawan Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad
atau Teuju Tjik Tunong, namun pada bulan Maret 1905 suaminya wafat dihukum mati
di tepi pantai Lhoksemawe setelah ditangkap oleh Belanda. Setelah itu Cut Mutia menikah dengan Pang Nagroe sesuai
wasiat almarhum suaminya untuk menikahi sahabatnya itu dan
bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada suatu
pertempuran dengan Korps Marechausee di
Paya Cicem, Cut Mutia dan para wanita
melarikan diri ke dalam hutan. Pang Nagroe sendiri terus melakukan perlawanan
hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910.
Cut Mutia tidak
menyerah, ia bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa
pasukkannya kemudian menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak
menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Cut Mutia bersama
pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu
Tjoet Njak Meutia gugur.
Cut Mutia adalah putri satu-satunya dari pasangan Teuku Ben Daud Pirak dan Ibu Cut
Jah, empat saudara laki-laki lainnya adalah Teuku Cut Beurahim, Teuku
Muhammadsyah, Teuku Cut Hasan dan Teuku Muhammad Ali. Keluarganya tinggal di
daerah Uleebalang Pirak, sebuah daerah yang berdiri dan memiliki pemerintahan
sendiri juga memiliki kehakiman yang dapat memutuskan perkara-perkara tingkat
rendah. Saat daerah Uleebalang Pirak berada di bawah pimpinan ayah Cut Mutia yaitu Teuku Ben Daud suasanya penuh dengan ketenangan dan kedamaian,
karena Teuku Ben Daud selalu memberikan perhatian penuh kepada rakyatnya dan
tidak pernah mau tunduk dan patuh pada Belanda. Selain dikenal sebagai seorang
pemimpin yang adil dan bijaksana Teuku Ben Daud juga seorang Ulama yang
terkenal, mungkin hal ini juga yang menurun menjadi sifat ksatria pada diri Cut Mutia.
Tjoet Nyak Meutia / Cut Mutia
meninggal pada 24
Oktober 1910 dan dimakamkan di Alue Kurieng Aceh, ia menjadi Pahlawan Nasional
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964.
Pada desain baru uang NKRI ada 12 Pahlawan Nasional yang menghiasi uang baru NKRI emisi 2016, 12 pahlawan tersebut adalah sebagai berikut :
12 PAHLAWAN NASIONAL YANG MENGHIASI UANG BARU NKRI
Dr. (H.C.) Ir. Soekarno pada desain mata uang baru pecahan Rp.100.000
Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta pada desain mata uang baru pecahan Rp.100.000
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja pada desain mata uang baru pecahan Rp.50.000
Dr. G.S.S.J. Ratulangi pada desain mata uang baru pecahan Rp.20.000
Frans Kaisiepo pada desain mata uang baru pecahan Rp.10.000
Dr. K.H. Idham Chalid pada desain mata uang baru pecahan Rp.5.000
Mohammad Hoesni Thamrin pada desain mata uang baru pecahan Rp.2.000
Tjut Meutia pada desain mata uang baru pecahan Rp.1.000
Mr. I Gusti Ketut Pudja pada desain mata uang logam baru pecahan Rp.1.000
Letjen TNI (Purn) TB Simatupang pada desain mata uang logam baru pecahan Rp.500
Dr. Tjiptomangunkusumo pada desain mata uang logam baru pecahan Rp.200
Prof. Dr. Ir. Herman Johanes pada desain mata uang l
Posting Komentar