Frans Kaisiepo adalah seorang Pahlawan Nasional yang berasal
dari Papua, ikut serta dalam pembentukan Republik Indonesia juga merupakan
tokoh yang mengusulkan nama Irian untuk wilayah Papua, Frans
Kaisiepo mempunyai jasa besar dalam sejarah Indonesia,
sehingga tidak heran jika wajahnya dipilih menjadi salah satu dari 12
Pahlawan Nasional yang menghiasi uang baru NKRI emisi 2016 dimana gambar Frans
Kaisiepo akan dicetak pada pecahan Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah) yang telah
resmi dirilis secara bersamaan 11 uang NKRI desain baru oleh Presiden Joko
Widodo pada Senin, 19 Desember 2016. Sesuai Keputusan
Presiden Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional sebagai
gambar utama pada bagian depan Rupiah kertas dan Rupiah logam NKRI, Bank Indonesia telah resmi menerbitkan 7 (tujuh) pecahan uang
rupiah kertas dan 4 (empat) pecahan uang
rupiah logam.
Profil
Frans Kaisiepo
Artikel Ditulis Oleh Jengkar Wasana
Sumber : Wikipedia
Mengenal
Lebih Dalam Siapakah Frans
Kaisiepo
Frans
Kaisiepo dilahirkan di Wardo, Biak pada tanggal 10 Oktober
1921, sejak muda telah dikenal sebagai aktivis gerakan kemerdekaan Republik
Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus atau 3 hari sebelum Proklamasi Frans
Kaisiepo dan rekan seperjuangannya memperdengarkan lagu
kebangsaan Indonesia Raya di Kampung Harapan Jayapura. Kemudian pada tanggal 31 Agustus 1945
melaksanakan upacara pengibaran Bendera Merah Putih. Pada tanggal 10 Juli 1946
mendirikan Partai Indonesia Merdeka yang diketuai oleh Lukas Rumkofen, dan pada
saat yang sama Frans
Kaisiepo menjadi salah satu anggota delegasi RI dalam
Konferensi Malino 1946 yang pada moment tersebut Frans
Kaisiepo mengusulkan nama Irian.
Selang dua tahun
setelah Konferensi, gerakan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda
pecah di Biak, Irian dengan Frans
Kaisiepo
tercatat sebagai salah satu penggerak insiden tersebut. Setahun berikutnya,
atau pada 1949, putra Irian sejati ini menolak penunjukan dirinya sebagai wakil
Belanda untuk wilayah Nugini dalam Konferensi Meja Bundar di Nederland, Belanda
berdasar alasan tidak mau didikte oleh Belanda. Atas penolakan ini, Frans
Kaisiepo
bahkan rela disekap sebagai tahanan politik mulai 1954 - 1961. Pasca masa
penahanan, Frans
Kaisiepo
mendirikan Partai Politik Irian pada 1971 yang bertujuan utama menggabungkan
wilayah Nugini sebagai bagian NKRI. Pada masa-masa inilah salah satu peristiwa
paling penting dalam sejarah RI pecah dengan dimulainya TRIKORA (Tiga Komando
Rakyat) oleh Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961 di Yogyakarta. Frans
Kaisiepo
juga sering melindungi para sukarelawan yang diam-diam melakukan infiltrasi ke
wilayah Irian barat tersebut. Kaisiepo sendiri terus berjuang menyatukan Irian
dengan RI sesuai impiannya sejak awal dan pada 1969 impian ini terbayar dengan
masuknya Irian sebagai propinsi paling muda di Indonesia saat itu. Pada 1972, Frans
Kaisiepo
dilantik sebagai salah satu anggota MPR RI sebelum akhirnya menjabat anggota
Hakim Tertinggi Dewan Pertimbangan Agung sejak 1973 hingga 1979.
Frans Kaisiepo meninggal pada tanggal 10 April 1979 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih di Biak. Di samping anugrah Trikora, nama Kaisiepo juga diabadikan menjadi bandar udara di Biak. Berdasar Keputusan Presiden nomor 077/TK/1993, nama Frans Kaisiepo selanjutnya dikenang sebagai satu dari deretan Pahlawan Nasional Indonesia disertai penganugrahan Bintang Maha Putera Adi Pradana Kelas Dua.
Pada desain baru uang NKRI ada 12 Pahlawan Nasional yang menghiasi uang baru NKRI emisi 2016, 12 pahlawan tersebut adalah sebagai berikut :
12 PAHLAWAN NASIONAL YANG MENGHIASI UANG BARU NKRI
Dr. (H.C.) Ir. Soekarno pada desain mata uang baru pecahan Rp.100.000
Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta pada desain mata uang baru pecahan Rp.100.000
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja pada desain mata uang baru pecahan Rp.50.000
Dr. G.S.S.J. Ratulangi pada desain mata uang baru pecahan Rp.20.000
Frans Kaisiepo pada desain mata uang baru pecahan Rp.10.000
Dr. K.H. Idham Chalid pada desain mata uang baru pecahan Rp.5.000
Mohammad Hoesni Thamrin pada desain mata uang baru pecahan Rp.2.000
Tjut Meutia pada desain mata uang baru pecahan Rp.1.000
Mr. I Gusti Ketut Pudja pada desain mata uang logam baru pecahan Rp.1.000
Letjen TNI (Purn) TB Simatupang pada desain mata uang logam baru pecahan Rp.500
Dr. Tjiptomangunkusumo pada desain mata uang logam baru pecahan Rp.200
Prof. Dr. Ir. Herman Johanes pada desain mata uang l
Posting Komentar