Idham Chalid
adalah seorang Pahlawan Nasional yang juga seorang ulama dan pernah
mengemban banyak jabatan seperti Ketua DPR, Ketua MPR juga pernah menjadi
Perdana Menteri mempunyai jasa besar dalam sejarah Indonesia, sehingga tidak
heran jika wajahnya dipilih menjadi salah satu dari 12 Pahlawan Nasional yang menghiasi uang baru NKRI emisi 2016 dimana gambar Idham
Chalid akan dicetak pada pecahan Rp. 5.000 (lima ribu rupiah) yang telah resmi
dirilis secara bersamaan 11 uang NKRI desain baru oleh Presiden Joko Widodo
pada Senin, 19 Desember 2016. Sesuai Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2016 tentang
Penetapan Gambar Pahlawan Nasional sebagai gambar utama pada bagian depan
Rupiah kertas dan Rupiah logam NKRI, Bank Indonesia telah resmi
menerbitkan 7 (tujuh) pecahan uang rupiah kertas dan 4 (empat)
pecahan uang rupiah logam.
Profil
Idham Chalid
Artikel Ditulis Oleh Jengkar Wasana
Sumber : Wikipedia
Mengenal
Lebih Dalam Siapakah Idham
Chalid
Dr. K.H. Idham Chalid dilahirkan di Satui, Kalimantan Selatan pada tanggal 27 Agustus
1921, saat usianya 6 tahun keluarganya hijrah ke Amuntai dan tinggal di daerah
Tangga Ulin. Sejak kecil Idham
Chalid dikenal sangat cerdas dan pemberani terbukti saat masuk SR ia
langsung duduk di kelas dua dan terlihat memiliki bakat berpidato yang luar
biasa. Lulus dari SR Idham
Chalid melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Ar-Rasyidiyyah pada tahun
1922 kemudian melanjutkan pendidikan ke Pesantren Gontor, Jawa Timur lulus pada
tahun 1943. Idham
Chalid
selanjutnya menempuh pendidikan di Jakarta. Ketika Jepang kalah perang dan
Sekutu masuk Indonesia, Idham
Chalid
bergabung ke dalam badan-badan perjuangan. Menjelang kemerdekaan, ia aktif
dalam Panitia Kemerdekaan Indonesia Daerah di kota Amuntai. Setelah Proklamasi
Kemerdekaan, ia bergabung dengan Persatuan Rakyat Indonesia, partai lokal,
kemudian pindah ke Serikat Muslim Indonesia. Tahun 1947 Idham
Chalid
bergabung dengan Sentral Organisasi Pemberontak Indonesia Kalimantan yang
dipimpin Hasan Basry yang juga muridnya saat di Gontor. Usai perang
kemerdekaan, Idham diangkat menjadi anggota Parlemen Sementara RI mewakili
Kalimantan dan terpilih kembali menjadi anggota DPRS mewakili Masyumi. Ketika
NU memisahkan diri dari Masyumi tahun 1952 Idham
Chalid
bergabung dengan Partai Nahdlatul Ulama. Pada tahun itu juga diangkat sebagai
Ketua PB Maarif juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai dan 2 tahun
kemudian menjadi wakil Ketua. Sepanjang tahun 1952-1955, ia, yang juga duduk
dalam Majelis Pertimbangan Politik PBNU, sering mendampingi Rais Am K.H. Abdul
Wahab Hasbullah berkeliling ke seluruh cabang NU di Nusantara. Pada tahun 1955 Idham
Chalid
diangkat menjadi wakil Perdana Menteri dan saat itu usianya 34 tahun ia
terpilih menjadi Ketua Umum PBNU saat muktamar NU ke-21 di Medan, Idham
Chalid
menjadi Ketua Umum PBNU selama 28 tahun lamanya. Kabinet Ali Sastroamijoyo
hanya bertahan setahun, berganti dengan Kabinet Djuanda. Namun Idham
Chalid
tetap bertahan di posisi wakil perdana menteri sampai Dekret Presiden tahun
1959. Idham
Chalid
kemudian ditarik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung, dan setahun kemudian
menjadi wakil ketua MPRS.
Idham
Chalid meninggal
di Jakarta pada tanggal 11 Juli 20100 pada umur 88 tahun, diangkat menjadi
Pahlawan Nasional Indonesia, bersama dengan 6 tokoh lain, berdasarkan Keppres
Nomor 113/TK/Tahun 2011 tanggal 7 November 2011. Ia merupakan putera
Banjar ketiga yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional setelah Pangeran
Antasari dan Hasan Basry.
Pada desain baru uang NKRI ada 12 Pahlawan Nasional yang menghiasi uang baru NKRI emisi 2016, 12 pahlawan tersebut adalah sebagai berikut :
12 PAHLAWAN NASIONAL YANG MENGHIASI UANG BARU NKRI
Dr. (H.C.) Ir. Soekarno pada desain mata uang baru pecahan Rp.100.000
Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta pada desain mata uang baru pecahan Rp.100.000
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja pada desain mata uang baru pecahan Rp.50.000
Dr. G.S.S.J. Ratulangi pada desain mata uang baru pecahan Rp.20.000
Frans Kaisiepo pada desain mata uang baru pecahan Rp.10.000
Dr. K.H. Idham Chalid pada desain mata uang baru pecahan Rp.5.000
Mohammad Hoesni Thamrin pada desain mata uang baru pecahan Rp.2.000
Tjut Meutia pada desain mata uang baru pecahan Rp.1.000
Mr. I Gusti Ketut Pudja pada desain mata uang logam baru pecahan Rp.1.000
Letjen TNI (Purn) TB Simatupang pada desain mata uang logam baru pecahan Rp.500
Dr. Tjiptomangunkusumo pada desain mata uang logam baru pecahan Rp.200
Prof. Dr. Ir. Herman Johanes pada desain mata uang l
Posting Komentar